Hakikat Asma’ Allah SWT

Hakikat Asma’ Allah SWT
Bismillahirrohmaanirrohiim......

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauiziyah dalam kitabnya ” Manazilus Saiirin” menjelaskan hakikat Asma’ Allah :

Pembuktian Asma’ Allah dilandaskan pada dua dasar;

Pertama:

Asma’ Allah menunjukan sifat sifat kesempurnaan-Nya. Asma’ ini merupakan sifat yang kesemuanya baik ” Husna ” . Sebab jika asma’ itu sekedar lafadz, yang tidak mempunyai makna apapun maka ia tidak bisa disebut husna dan tidak menunjukan kesemprnaan, lalu akan terjadi kerancuan antara dendam dan marah yang menyertai rahmat dan ihsan, sehingga dalam berdoa kita mengucapkan ” Ya Allah sesungguhnya aku menganiaya diriku sendiri maka ampunilah aku karena sesungguhnya  Engkau pendendam “.

Penafian Asma’ Al-Husna termasuk kufur besar. Jika Allah mensifati dirinya ” Al-Qawiyyu ” berarti memang Dia benar benar mempunyai kekuatan, begitu pula asma’ yang lainya.


Kedua:

Satu dari berbagai asma’ Allah disamping menunjukkan kepada Dzat dan sifat yang disesuaikan denganya, maka ia juga menunjukan dua bukti lainya yang sifatnya kandungan dan keharusan. As Sami’ menunjukan kepada Dzat Allah dan pendengaran-Nya, juga kepada Dzat semata dan kepada pendengaran yang menjadi kandunganya. Begitu pula asma’ yang lainya.


Jika sudah ada kejelasan dua dasar ini, maka asma’ Allah menunjukan kepada keseluruhan Asma’ Al-Husna dan sifat sifat yang tinggi. Hal ini menunjukan kepada Ilahiah Nya.


Maksud sifat sifat Ilahiyah adalah sifat sifat kesempurnaan yang terlepas dari penyerupaan dan permisalan, aib dan kekurangan.  Karena Allah menambahkan semua Asma’ Al-Husna ke asma’ Nya yang Agung ini.


Asma’ Allah layak untuk semua Asma’ Al -Husna, dan menunjukan kepadanya secara global. Sedangkan Asma’ Al-Husna itu sendiri merupakan rincian dari sifat sifat Ilahiyah yang berasal dari Asma’Nya

Asma’ Allah menunjukan keadaan Nya sebagai Dzat yang disembah. Semua makhluk menyembah-Nya dengan  dengan penuh rasa cinta, pengagungan dan ketundukan.