Tulisan ini dan beberapa artikel lain merupakan penulisan kembali dari artikel sebelumnya yang dihapus karena adanya beberapa sebab.Artikel ini ditulis kembali demi kenyamanan pengunjung blog ini.Semua isi konten persis sama kecuali jika memang perlu adanya perubahan,mungkin ada sedikit perubahan.Semoga ini tidak mengganggu kenyamanan pengunjung untuk berkunjung di blog ini.Selamat berkunjung!!!!!
Ketika saya masih duduk di Sekolah dasar dulu saya pernah membaca sebuah buku,judulnya saya lupa lagi karena itu sudah lama sekali.Saya ingat ada satu bagian cerita seorang anak yang menyatakan kegelisahanya ketika akan memasuki bulan ramadhan,ya mungkin karena kewajiban puasanya.Yang saya ingat adalah jawaban Si Ibunya yang membedakan antara Puasa dan Shaum.kalau tidak salah kata Si ibu,puasa adalah kata yang berasal dari bahasa sansekerta yang biasa digunakan oleh penganut agama Hindu yang berarti menyiksa diri dengan cara tidak makan dan minum dan tidak ngapa ngapain.sedangkan shaum adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari,dengan niat ibadah karena Allah.Dan si ibu menasehati anaknya seorang muslim yang baik harusnya menggunakan kata shaum bukan puasa,karena keduanya memiliki arti yang berbeda.
Dari artikel yang saya baca di wikipedia indonesia,Puasa (Upawas,bahasa sansekerta)adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, untuk periode waktu tertentu. Puasa mutlak biasanya didefinisikan sebagai berpantang dari semua makanan dan cairan untuk periode tertentu, biasanya satu hari (24 jam), atau beberapa hari. Puasa lain mungkin hanya membatasi sebagian, membatasi makanan tertentu atau zat. Praktik puasa dapat menghalangi aktivitas seksual dan lainnya serta makanan. Puasa, sering dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah, juga dilakukan di luar kewajiban ibadah untuk meningkatkan kualitas hidup spiritual seseorang yang melakukannya. Hal semacam ini sering ditemukan dalam diri pertapa.
Dan masih dari sumber yang sama kata Shaum (Bahasa Arab: صوم) secara bahasa artinya menahan atau mencegah.Apa yang ditahan? Hawa Nafsu! Ya nafsu makan (dan minum) juga nafsu amarah, serta tidak ketinggalan nafsu syahwat. Jadi Shaum lebih integral, menyeluruh, istilah kerennya holistik. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.
Beberapa hal yang berbeda yang berkait dengan puasa, bila bandingkan dengan shaum umat islam. Bukan maksud mau membeda bedakan,cuman agar kita tahu saja.
Puasa umat lain tanpa Sahur, Islam-Shaumnya pake sahur karena ada berkah di dalamnya.
Puasa umat lain cuma ga makan ga minum, Shaum dalam Islam, selain menahan lapar, juga ga boleh berhubungan badan, meskipun dengan pasangan yang sah.
Puasa umat lain, marah-marah ga papa. Kita muslim jika shaum, kalo ada yang mancing kemarahan, kita ga boleh ngeladenin.Rasulullah SAW malah meminta kita untuk bilang: “Inni shoim, inni shoim” (saya sedang berpuasa, saya sedang berpuasa)
Lalu apakah Perbedaan arti kata tersebut mempengaruhi nilai dari ibadah kirta?Kalau menurut saya sih nama atau penyebutan istilah puasa atau shaum itu tidak jadi masalah,yang terpenting adalah niat dan pelaksanaan ibadahnya,Kalau niat dan pelaksanaannya bagus maka akan bagus juga nilai kita dipandangan Alloh SWT begitupun sebaliknya. iya nggak???